Jumat, 21 Oktober 2011

Magnifico Seven

 Magnifico Seven sudah tak ada,yang tersisa hanya Lima tim besar yang malang-melintang di jagad seri A Italia.Milan,Inter,Juventus,Roma dan Lazio yang masih menancapkan kakinya di belantara seri A maupun Eropa.

 Lalu kemana Parma dan Fiorentina? Mereka kini hanya berstatus tim medioker sama dengan Palermo dan Genoa yang hanya merambah dipapan tengah bawah.Hanya mampu menghasilkan kejutan tapi sulit menembus zona Eropa.

 Kesulitan keuangan yang dialami kebanyakan klub-klub seri A pada medio 2000 an disinyalir menjadi sebab runtuhnya hegemoni Magnifico Seven di seri A.Dimulai dengan Fiorentina yang harus melepas ikon serta kapten tim Gabriel Batistuta.Menyusul kemudian dua rekanya yang juga tulang punggung tim yang berjuluk La Viola pergi menuju duo Milan,Rui Costa ke AC Milan serta Francesco Toldo ke Inter Milan.

 Namun sayang,uang dari penjualan ketiganya tak mampu menyelamatkan peraih scudeto 1955/1956 dan 1968/1969 ini tak mampu selamat dari kebangkrutan.Lalu Menyusul kemudian lazio serta Parma,Kendati mereka telah melego bintang-bintang mereka seperti Alessandro Nesta dan Hernan Crespo (Lazio) Adrian Mutu serta Adriano (Parma) tetap saja tak mampu selamat dari vonis kebangkrutan.

 Keberanian mendatangkan pemain berkelas bintang dengan harga jor-joran dinilai menjadi biang kerok utama dari kebangkrutan tim-tim di Italia,mereka berani menggajih para bintangnya jauh diatas standar liga -liga lain dan hasilnya neraca keungan menjadi tidak seimbang ditambah denga permainan saham oleh para pemilik klub-klub italia semakin membuat keuntungan klib semakin menipis.

 Bayangkan laba bersih terbaik tim seri A musim 2004-2005 di pegang oleh udinese dengan laba bersih 1 juta euro saja! lalu bagaimana  dengan tim seperti Milan,Inter atau yang lainnya?tentu saja minus dan efeknya tim-tim besar seri A sulit menghadang laju tim,-tim Primer League yang banyak diakusisi oleh pengusaha-pengusaha kaya macam Abramovic cs hdibursa transfer pemain Eropa.Bayangkan AC mIlan harus takluk dari tim semacam Manchester City dalam perebutan "Most Wanted European Football" Edin Dzeko yang konon kabarnya harga yang ditawarkan The Citizen pada Wolfsburgh lebih tinggi daripada I Rossoneri yang tentu saja tak akan terjadi saat musim kompetisi dimana tim-tim premier League masih membatasi gajih dengan plafon  40.000 pound untuk Roy Keane yang disinyalir jadi yang terbesar saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar